Translate

Selasa, 14 Januari 2014

KERAJAAN HINDU – BUDDHA


KERAJAAN HINDU – BUDDHA

KERAJAAN KUTAI ( 400 M )

Yupa
Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.Merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonasia. Sumber sejarah kerajaan Kutai berupa Yupa, ditemukan 7 Yupa. Yupa adalah tugu peringatan upacara korban. Fungsi Yupa untuk mengikat hewan kurban. Huruf yang tertulis di Yupa adalah huruf Pallawa dengan bahasa sansekerta.
Di Kalimantan Timur ditemukan 7 Yupa dan tulisan dan bahasa dalam Yupa diperkirakan berasal dari tahun 400 M.
Raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan Kutai yaitu :
Kudungga
Ditinjau dari namanya adalah orang Indonesia asli yang merupakan pendiri kerajaan Kutai.
* Aswawarman
Merupakan wamsakarta ( pendiri dinasti / keluarga ) yang disamakan dengan dewa Ansuman / matahari.Ditinjau dari namanya sudah mendapat pengaruh Hindu ( nama “ Warman “ dipakai nama gelar raja Hindu di India ).
* Mulawarman
Merupakan raja terbesar yang mendirikan Yupa. Mulawarman adalah raja yang agung dan murah hati, terbukti ia memberikan hadiah atau sedekah ribuan sapi untuk rakyatnya.Semasa pemerintahan Mulawarman Kutai mencapai kemakmuran.
KERAJAAN TARUMANEGARA ( 400 – 500 )

Prasasti Ciareuteun
Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat di daerah lembah Sungai Citarum , diperkirakan sekarang terletak di daerah Bogor. Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu  tertua di  Pulau Jawa.Tarumanegara diperintah oleh raja Purnawarman yang membawa kerajaan ke masa kejayaan.
Sumber sejarah :
a. Berita Cina dari dinasty Tang , menyebutkan
bahwa kerajaan Tolomo mengirim  utusan ke Cina  pada tahun 528 dan 535 , yang dimaksud Tolomo adalah Taruma .
b .Berita Cina dari Fa – Hien  , pendeta Budha Cina yang pernah singgah di Tarumanegara karena kapalnya terserang badai ketika akan pulang dari India ke Cina .
c. .Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:
  • Prasasti Ciaruteun
Ditemukan di Sungai Ciaruteun , Bogor. Prasasti ditulis dalam batu besar terdapat cap sepasang telapak kaki manusia , isinya “ ini bekas sebuah telapak kaki seperti kaki Dewa Wisnu , kaki yang mulia Pernawarman ,raja negeri Tarumanegara yang gagah berani”
  • Prasasti Kebon Kopi
Ditemukan di Cibungbulan , Bogor terdapat gambar dua telapak kaki gajah yang  disamakan telapak kaki gajah Airawata kendaraan Dewa Wisnu.
  • Prasasti Jambu
Ditemukan ditengah kebun Jambu di Bogor , isinya sebuah sanjungan pada raja .
  • Prasasti Pasir Awi
Belum dapat dibaca karena di  tulis dalam huruf ikal / keriting .
  • Prasasti Lebak / Cidanghiang
Berisi tentang sanjungan pada raja .
  • Prasasti Tugu , Jakarta
Berisi tentang pembuatan Sungai Gomati dan Candrabaga untuk mencegah banjir dan untuk irigasi.
Kehebatan raja Purnawarman dianggap sebagai penjelmaan Dewa Wisnu , ia selalu memikirkan kemakmuran rakyatnya .
KERAJAAN HO-LING ( KALINGGA ) ABAD 7 ( 650 )

Alas Purwo, Holing
Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah, diperintah oleh ratu Sima. Ia terkenal sebagai ratu yang adil dan bijaksana, pada masa pemerintahannya kerajaan Ho-Ling sangat aman dan tentram, rakyat juga hidup dalam kemakmuran. Sumber sejarah yang banyak mengungkap kerajaan Ho-Ling adalah berita cina pada zaman dinasti Tang. Diceritakan bahwa “ Kerajaan Ho-Ling terletak di lautan selatan antara pulau Bali dan Sumatera, ibukota dikelilingi tembok, raja tinggal di bangunan besar bertingkat dengan singgasana dari gading”.
I-Tsing seorang pendeta Budha Cina mengatakan bahwa Hwni-ning pendeta Budha Cina pada tahun 664 pernah tinggal di Ho-Ling untuk menterjemahkan kitab suci agama Budha Hinayana dengan bantuan pendeta Budha Ho-Ling yang bernama Joh-na-po-to-lo ( Joanabhadra ).Dari keterangan ini dapat dipastikan bahwa kerajaan Ho-Ling bercorak Budha dan menjadi kerajaan Budha tertua di Indonesia.
Ratu Sima menjalankan hukum dengan keras dan tidak pandang bulu, siapa yang mencuri dipotong tangannya, termasuk terhadap putra mahkotanya ketika kakinya menyentuh pundi-pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan, maka ia mendapat hukuman potong kaki.
Agama Budha yang berkembang adalah Budha Hinayana.
Apa dampak positif diberlakukannya hukum dengan keras oleh ratu Sima pada kerajaan Ho-Ling ?
Setujukah kamu bila hukum Ratu Sima diterapkan sekarang ?
KERAJAAN SRIWIJAYA ( 683 M )

Lukisan gerbang Sriwijaya
Sriwijaya merupakan kerajaan maritim dan  Budha terbesar di Indonesia. Dari beberapa prasasti yang ditemukan diperkirakan Sriwijaya berokasi disekitar kota Palembang ( tepi sungai Musi ) dan berdiri pada abad 7.
Sumber sejarah Sriwijaya dapat diperoleh dari prasasti-prasasti yang banyak ditemukan di Sumatra dan Bangka.
Gambar prasasti Sriwijaya, Kota Kapur dan Kedukan Bukit.
  • Prasasti Kedukan Bukit ( 683 ), mengisahkan perjalanan suci Dapunta Hyangmenaklukkan beberapa daerah untuk memajukan Sriwijaya.
  • Prasasti Talang Tuwo ( 684 ) , mengisahkan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk.
  • Prasasti Telaga Batu, isinya berupa kutukan kepada semua orang yang bertindak jahat dan tidak taat pada raja.
  • Prasasti Kota Kapur ( 686 ), berisi usaha Sriwijaya menaklukkan pulau Jawa .
  • Prasasti Karang Berahi ( 686 ), berisi kutukan  setiap yang orang jahat.
  • Prasasti Palas Pasemah, isinya tentang daerah Lampung diduduki Sriwijaya pada abad 7.
  • Prasasti Ligor ( 775 ), isinya menceritakan pembangunan candi oleh Sriwijaya.
  • Prasasti Nalanda ( 860  ), isinya Balaputradewa mendirikan asrama bagi biksu yang sedang belajar agama Budha  di Benggala, India
Selain prasasti, sumber sejarah Sriwijaya juga dapat diketahui dari berita Cina, India dan Arab.
A.  Sriwijaya Berkembang Menjadi Kerajaan Maritim yang besar.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa. Sriwijaya berhasil mengembangkan diri sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan. Satu demi satu daerah disekitarnya jatuh di bawah kekuasaan Sriwijaya. Dari semenanjung Melayu, selat Malaka, Sumatera Utara sampai selat Sunda.
Dengan demikian Sriwijaya berhasil menguasai   jalur perdagangan Nusantara dan Internasional, posisi ini sangat menguntungkan perekonomian Sriwijaya.

Balaputradewa
Faktor yang mendukung Sriwijaya tampil sebagai kerajaan maritim yang besar dan kuat adalah :
  • Letak Sriwijaya yang strategis dekat dengan selat Malaka yang dilalui jalur perdagangan dan pelayaran Internasioanl.
  • Memiliki armada laut yang kuat, mampu mengamankan jalur perdagangan dari  para perampok atau bajak laut.
  • Sriwijaya menjadi pelabuhan transit yang ramai, disinggahi pedagang-pedagang asing sehingga pajak atau cukai sangat banyak.
Runtuhnya kerajaan Funan ( Indocina ) yang sebelumnya menjadi pusat perdagangan.
  • Majunya jalur perdagangan Internasioal dari Cina ke India.
  • Sriwijaya kaya komoditas perdagangan  seperti emas, rempah-rempah dan beras.
B.  Sriwijaya Menjadi Pusat Perkembangan Agama Budha Asia Tenggara.
Selain maju di bidang perdagangan dan politik, Sriwijaya juga tampil sebagai pusat perkembangan agama Budha di Asia Tenggara.
Bukti bahwa Sriwijaya menjadi pusat agama Budha adalah sebagai berikut :
  • Dari catatan I-Tsing ( seorang pendeta Budha Cina ) diketahui Sriwijaya menjadi pusat ilmu dan agama Budha, jumlah pendeta ada 1000 orang.
  • Sriwijaya membangun  vihara untuk para Bhiksu yang sedang menuntut ilmu.
  • Sriwijaya memiliki pendeta-pendeta Budha terkenal seperti Sakyakirti dan Darmapala.
  • Dibangun candi muara Takus dan patung    sang Budha di Bukit Siguntang.
  • Didirikan perguruan tinggi agama Budha .
*Faktor apa yang mempengaruhi Sriwijaya maju pesat dalam bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya.
* Jelaskan hubungan kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan Mataram Kuno !
C.   Runtuhnya kerajaan Sriwijaya
Pada abad 10 kerajaan Sriwijaya mengalami kemnduran. Ada beberapa faktor yang mempercepat runtuhnya Sriwijaya :
a.   Serangan kerajaan Colamandala ( India )  tahun 1068 , raja Sriwijaya, Sri Sanggramawidjaja Tunggadewa ditawan musuh.
b.   Lemahnya armada laut Sriwjaya sehingga tidakmampu mengontrol keamanan  dibidang politik dan perdagangan.
c.   Daerah bawahan Sriwijaya mulai melepaskan diri dari Sriwijaya
d.   Merosotnya perdagangan karena tidak ada jaminan keamanan.
e. Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad 13 .
5 . KERAJAAN KANJURUHAN ( ABAD 8 M )

Candi Badut
Kerajaan ini terletak di Malang, Jawa Timur, agama yang berkembang adalah Hindu Syiwa. Raja-raja yang memerintah adalah:
  • Dewa Singha adalah pendiri dan raja pertama Kanjuruhan.
  • Liswa yang bergelar Gajayana adalah raja terbesar yang berhasil membawa Kanjuruhan ke zaman keemasan.
Bangunan – bangunan peninggalan kerajaan Kanjuruhan adalah :
  • Patung Resi Agastya, Agastya adalah pendeta Brahmana dari India Selatan yang terkenal kesaktiannya, peresmian patung ini dengan upacara kebesaran yang dipimpin para Brahmana.
  • Candi Badut sebagai tempat suci pemujaan Dewa.
  • Arca dan Lingga.
Raja Gajayana memerintah dengan adil dan bijakana sehingga kerajaan Kanjuruhan hidup dalam kedamaian dan ketentraman. Kerajaan Kanjuruhan mulai surut setelah mendapat serangan dari kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.
Buktikan bahwa Gajayana adalah raja yang berhasil membawa Kanjuruhan ke zaman keemasan !
6.KERAJAAN MATARAM KUNO ( 732 – 929 M )

Borobudur
Berdasarkan prasasti Canggal pada tahun 732 M di Jawa Tenggah terdapat kerajaan Hindu yang berpusat di lembah sungai Progo. Kerajaan Mataram kuno pernah diperintah oleh dua dinasti / wangsa yang berbeda agama.
A.Pemerintahan Dinasti Sanjaya Pertama
Kerajaan Mataram kuno didirikan oleh raja Sanna   yang bijaksana, setelah Sanna
meninggal Mataram diperintah oleh raja Sanjaya. Berdasarkan prasasti Mantyasih, Sanjaya dipakai sebagai pangkal silsilah, ia bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya meneruskan cara pemerintahan yang telah dirintis oleh raja Sanna.
Ia berhasil menciptakan kemakmuran dan ketentraman rakyatnya, agama yang berkembang adlah Hindu Syiwa. Raja-raja Hindu keluarga Sanjaya banyak membangun candi-candi Hindu didataran  tinggi Dieng, daerah ini sering disebut “Kota Para Paderi”
Disekeliling candi didirikan rumah kediaman para Brahmana, penginapan para musafir, raja dan para bangsawan. Setelah raja Sanjaya meninggal, Mataram diperintah oleh Rakai Panangkaran.
B.    Pemerintahan Dinasti Syailendra
Pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran di daerah Bagelan dan Yogyakarta
Timbul kerajaan baru yang berkembang pesat dibawah dinasti Syailendra. Kerajaan ini pada mulanya merupakan taklukan kerajaan Mataram.
Pada tahun 778 M Syailendra berhasil menaklukkan Mataram dan sejak saat itulah Mataram Jawa Tengah diperintah oleh dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Dinasti Syailendra berkuasa  kira-kira satu abad di Mataram. Raja-raja dari dinasti Syailendra diantaranya adalah : Bhanu, Sri Dharmatungga ( Wisnu ), Sri Sanggramadananjaya ( Indra ), Samaratungga dan Balaputra Dewa. Silsilah keluarga Syailendra terdapat piagam Manjusri. Kerajaan Mataram pada masa dinasti Syailendra mencapai puncak kejayaan ketika diperintah raja Samaratungga.
Pada masa dinasti Syailendra dibangun candi-candi yang bercorak Budha seperti, candi sewu, Kalasan,  Sari, Borobudur, Pawon, Mendut, Ngawen.
Setelah beberapa lama Mataram dibawah pengaruh Syailendra, dinasti Sanjaya yang pernah tersingkir bangkit kembali. Rakai Pikatan ( Sanjaya ) menikah dengan Pramodawardhani ( Syailendra ). Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Rakai Pikatan untuk merebut tahta kerajaan dari dinasti Syailendra.
Adik pramudawardani : Balaputradewa tidak setuju akhirnya terjadi perang Balaputradewa malawan Pikatan . Balaputradewa terdesak melarikan diri ke Sriwijaya ( kakeknya ) . dari Sriwijaya , Balaputradewa akan menghancurkan kerajaan Mataram Hindu di Jawa .
Untuk menghindari serangan dari Sriwijaya , Mpu Sendok memindahkan kerajaan Mataram Hindu ke Jawa Timur  dan mendirikan dinasty baru yaitu ISANA .

Mpu Sendok
Tahun 929 , Mpu Sendok memindahkan Mataram Hindu ke Jawa Timur alasannya :
  • Jawa Timur lebih subur  dan strategis
  • Politik di Jawa Tengah sedang kacau
7. KERAJAAN MEDANG ( 929 – 1049 )

Kerajaan Medang
Kerajaan ini terletak di Jawa Timur , merupakan kelanjutan dari kerajaan Mataram Kuno .
Sumber sejarah : Prasasti Kalkuta / Surabaya  berisi silsilah raja-raja dinasti Isana .
Raja-raja yang pernah memerintah :
* Pu Sendok  ( 929 – 947 ) merupakan pendiri dinasti Isana .
Darmawangsa, tahun 991 – 1017  à( raja terbesar ) .
Pernah menyerang Kerajaan Sriwijya untuk mengalihkan perdagangan.
Untuk memperluas wilayah ia mengadakan politik bersahabat dengan Bali.
Darmawangsa gugur sekeluarga diserang kerajaan Wurawari ( sekutu Sriwijaya ) pada waktu mengadakan pernikahan putrinya dengan Erlangga, peristiwa ini disebut “ pralaya Medang “.
* Erlangga 1019 – 1049

Raja Erlangga
Erlangga berhasil menyelamatkan diri bersama pengawalnya Narotama  pada waktu Medang diserang kerajaan Wurawari. Pada masa pemerintahannya Erlangga berhasil menyatukan kembali kerajaan –kerajaan yang terpisah.
Usaha Erlangga untuk meningkatkan kesejahteraan :
§    Membangun waduk Waringin Sapta ( Sungai Brantas ) untuk mencegah banjir.
§    Membuat jalan-jalan
§    Membangun pelabuhan Hujung Galuh / Tuban .
Hasil karya sastra :
kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Pu Kanwa  menceritakan tentang keberhasilan Erlangga .
Erlangga Juga menulis piagam Surabaya / prasasti Kalkuta yang berisi silsilah raja2 dinasti Isana .
Erlangga wafat tahun 1049 dimakamkan di Candi Belahan dilereng Gunung Pananggungan Jawa Timur.
8. KERAJAAN KEDIRI  ( 1050 – 1222)

Candi Penataran, peninggalan Kediri
Sepeninggal Erlangga kerajaan dibagi dua yaitu Jenggala dan Panjalu .
Kerajaan Panjalu / Kediri beribukoya di Daha sedangkan Jenggala berlokasi di Kahuripan . Kerajaan Medang dibagi dua oleh Pu Barada, Maksud Erlangga membagi dua kerajaan adalah untuk mencegah perang saudara . Namun upaya ini gagal, nyatanya terjadi perang saudara antara Panjalu dan Jenggala . Perang saudara ini dilukiskan dalam kitab Baratayuda yang ditulis oleh Pu Sedah dan pu Panuluh .
Raja –raja yang pernah memerintah Kediri:
* Samarawijaya  ( 1050 – 1114 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis , kemungkinan ia yang mengalahkan Mapanji Garasakan dari jenggala .
* Bameswara  ( 1115 – 1130 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis .
* Jayabaya  ( 1130 – 1160 )
Dibawah pemerintahan Jayabaya , Kediri mengalami kejayaan . Ia seorang ahli ramal / nujum , kumpulan ramalannya ditulis dalam kitab Jangka Jayabaya .

Kitab Jangka Jayabaya
* Kertajaya  ( 1200 – 1222 )
Kertajaya adalah raja terakhir Kediri , Ia gugur di Ganter tahun 1222 , karena terjadi pemberontakan golongan Brahmana yang dibantu Ken Arok .
9. KERAJAAN SINGASARI ( 1222 – 1292 )

Ken Arok
Letak kerajaan Singasari di daerah Malang, Jawa Timur. Semula berawal dari kekuasaan seorang akuwu / bupati Tumapel. Perkembangan selanjutnya Singasari menjadi kerajaan besar.
Sumber sejarah : Kitab Pararaton yang berisi tentang raja-raja yang memerintah Singasari.
Raja-raja yang pernah memerintah Singasari adalah :

Silsilah
  • Ken Arok ( 1222 – 1227 ), merupakan pendiri dinasti Girindrawangsa dengan gelar Ranggah Rajasa sang Amurwabumi.
  • Anusapati ( 1227 – 1248 ), dimakamkan di candi Kidal
  • Tohjaya , masa pemerintahannya tidak lama karena dibunuh oleh Ranggawuni anak Anusopati.
  • Ranggawuni (1249 – 1267 ) , bergelar Wisnuwardana dibantu Mahesa Cempaka bergelar Narasinga Murti.
  • Kertanegara ( 1268 -1292 ), raja terbesar yang ingin menyatukan nusantara.
-   Ekspedisi Pamalayu, mengirim pasukan ke Sumatera untuk menaklukan kerajaan Melayu, Sriwijaya.
-    Tahun 1289 Meng-Ki utusan dari Cina ( Kubilai- Khan ) dilukai dipotong  hidungnya
-   Tahun 1292, Kertanegara gugur.
-   Tahun 1293 tentara Cina ( 20.000 ) datang untuk membalas dendam pada raja Kertanegara namun raja sudah meninggal ( hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang ).
Runtuhnya Singasari karena diserang oleh Jayakatwang ( Kediri ) tahun 1292 . R Wijaya melarikan diri, ditolong oleh lurah desa Kudadu dan disarankan untuk pergi ke Madura minta bantuan Bupati Madura Aryawiraraja.
Disarankan agar Raden Wijaya menyerah pada Jayakatwang . Raja Jayakatwang menerima Raden Wijaya dan diberi tanah Hutan Tarik , dimana ditanah ini nanti Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit .

10. KERAJAAN MAJAPAHIT ( 1215 – 1400 )

Gerbang Majapahit
Kerajaan Majapahit semula sebidang tanah bernama Hutan Tarik yang diberikan Jayakatwang kepada R. Wijaya. Secara diam-diam R. Wijaya membangun kerajaan bernama Majapahit.
Sumber sejarah :
  • Prasasti Butak, berisi peristiwa runtuhnya Singasari dan perjuangan R. Wijaya  mendirikan Majapahit.
  • Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja  Singasari dan Majapahit
  • Kitab Negarakertagama, berisi kisah perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.

Raja-raja Majapahit adalah :
  • Raden Wijaya ( 1215 – 1309 )
bergelar Kertarajasa Jayawardana. Pendiri kerajaan Majapahit pada  masa pemerintahannya terjadi pemberontakan,yaitu:
*   Ranggalawe, tahun 1295
*   Sora, tahun 1311
*   Juru Demung, tahun 1313
Pemberontakan terjadi karena mereka tidak
puas  dengan jabatan yang diberikan .Tahun
1309 R. Wijaya meninggal di candikan di candi
Antapura.
  • Jayanegara ( 1309 – 1328 )
Kala Gemet bergelar Jayanegara . Pada masa pemerintahan terjadi pemberontakan yakni:
*   Kuti , tahun 1319
*   Nambi , tahun 1316
*   Semi , tahun 1318
Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti yang berhasil menguasai ibu  kota kerajaan. Namun pemberontakan-pemberontakan dapat dipadamkan oleh Gajah Mada.
  • Tri Bhuwanatunggadewi ( 1328 – 1350 )
Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng ( 1331 ). Pemberontakan Sadeng dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, kemudian Gajah Mada diangkat Mangkubumi / perdana menteri di Majapahit. Pada upacara pelantikan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang artinyaGajah Mada tidak akan bersenang-senang sebelum menyatukan Nusantara.

Gajah Mada
  • Hayam Wuruk  ( 1350 – 1389 )
Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya terjadi perang Bubat tahun 1357 ,karena kesalahpahaman antara Gajah Mada dengan Sri Baduga raja Pajajaran.
Gajah Mada meninggal tahun 1364, sejak itu Majapahit mengalami kemerosotan.
  • Wikramawardana
Setelah Hayam Wuruk wafat tahun 1389,digantikan putrinya Kusuma Wardani yang menikah dengan Wikrama Wardana. Tahun 1400 Kusuma Wardani wafat, Wikrama Wardana kemudian menjadi Biksu. Sebagai raja pengganti adalah Suhita. Namun Wirabumi anak dari selir Hayam Wuruk menginginkan tahta, akhirnya terjadi perang saudara untuk memperebutkan tahta. Perang ini sering disebut perang Paregreg / perang Saudara. Perang ini sering dikisahkan perang antara Damarwulan melawan Minakjinggo.
Wirabumi dapat dikalahkan sehingga Majapahit dapat stabil kembali ,Raja Majapahit terakhir adalah Brawijaya V,setelah itu kerajaan hancur diserang oleh Raden Patah dari Demak.
Sebab keruntuhan kerajaan Majapahit :
1.    Wafatnya tokoh besar Gajah Mada dan Hayam Wuruk
2.    Adanya perang “ Paregreg “ tahun 1401 – 1406
3.    Serangan dari armada Cina yang dipimpin Laksamana Cheng-Ho
4.    Daerah vasal Majapahit melepaskan diri
5.    Masuknya agama Islam ke Nusantara
SASTRA
1.    Kitab Pararaton berisi tentang raja-raja Singasari dan Majapahit.
2.    Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca berisi perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.
3.    Kitab Sutasoma ditulis Mpu Tantular berisi ajaran Syiwa Budha terdapat kalimat Bhinneka Tunggal Ika.
Runtuhnya Kerajaan  Majapahit dituliskan dalam kalimat candrasengkala “ sirno ilang kertaning bumi “yang berarti  Tahun 1400 Saka atau tahun 1478 M.

PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK HINDU-BUDHA
1.    Prasasti
Peninggalan kerajaan –kerajaan Hindu-Budha di Indonesia yang masih ada adalah prasasti-prasasti yang memuat tentang informasi kerajaan – kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Contoh :
* Prasasti Yupa ( Kalimantan Timur )
* Prasasti Ciaruteun ( Bogor )
* Prasasti Mantyasih ( Jawa Tengah )
* Prasasti Canggal ( Jawa Tengah )
2.    Candi
Menurut fungsinya dari daerah asalnya  India  candi merupakan bangunan suci tempat upacara  , tetapi di Indonesia ada yang difungsikan untuk makam raja-raja.
Candi yang bercorak Hindu :
§    Candi Prambanan
§    Kelompok Candi Dieng
§    Candi Gedong Songo
§    Candi Sambisari
§    Candi Gunung Wukir
Candi bercorak Budha :
§    Candi Borobudur
§    Candi Mendut
§    Candi Pawon
§    Candi Sewu
§    Candi Plaosan
3 . Sastra
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan
Kediri
Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Empu Panuluh tahun  1157.
Kitab Arjunawiwaha dikarang oleh Mpu Kanwa , berisi perkawinan raja Erlangga.
Kitab Smaradhahana dikarang oleh Mpu Dharmaja .
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan Majapahit :
kitab Negarakertagama ( 1365 ) dikarang oleh Mpu Prapanca .
Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu tantular .
Kitab Pararaton tanpa nama pengarang , berisi cerita tentang kerajaan Singasari dan Majapahit.
Kitab Sundayana berisi tentang Perang bubat.
Kitab Ranggalawe berisi tentang pemberontakan Ranggalawe.
Kitab Usana Jawa berisi tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada .

Minggu, 12 Januari 2014

Sejarah dan Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia

Sejarah dan Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia


A.  Ajaran Hindu dan Budha
1.   Hindu
Agama Hindu pada merupakan sinkretisme (perpaduan) antara kepercayaan bangsa Dravida, yang merupakan penduduk asli India, dengan bangsa Arya, yang merupakan bangsa pendatang dari Asia Tengah yang berhasil menaklukkan bangsa Dravida sekitar tahun 1500 SM. Agama Hindu mempunyai konsep politheisme yaitu menyembah banyak dewa. Tiga dewa utama dari umat Hindu adalah dewa Brahma (dewa pencipta), dewa Wisnu (dewa pemelihara) dan dewa Syiwa (dewa perusak) yang ketiganya biasa disebut Tri Murti. Salah satu pokok dalam ajaran Hindu adalah konsep reinkarnasi atau dilahirkan kembali sebagai penebusan dosa karena masih banyaknya dosa dan kesalahan yang dilakukan di kehidupan sebelumnya. Jadi tujuan dari manusia hidup di dunia adalah moksha atau tidak dilahirkan kembali dan tinggal di nirwana yang penuh kenikmatan.
Agama Hindu berpedoman pada kitab suci Weda, Brahmana dan Upanisad.
a. Kitab Weda terdiri dari empat himpunan (Samhita).
1.   Regweda, berisi puji-pujian terhadap dewa.
2.   Samaweda,berisi nyanyian-nyanyian suci yang slokanya diambil dari Regweda.
3.   Yayurweda, berisi penjelasan tentang sloka-sloka yang diambil dari Regweda.
4.   Atharwaweda,berisi mantra-mantra yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti (sihir, ilmu gaib, mengusir penyakit, menghancurkan musuh, mengikat cinta, serta memperoleh kedudukan dan kekuasaan).
b. Kitab Brahmana adalah kitab suci yang terdiri keterangan tentang upacara sesaji.
c. Kitab Upanisad adalah kitab suci yang berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Dalam agama Hindu masyarakat diklasifikasikan menjadi 4 kelas yang mempunyai hak dan peranan yang berbeda-beda, yaitu :
a.   Kasta Brahmana, terdiri atas para pendeta.
b.   Kasta Ksatria, terdiri atas para raja dan bangsawan.
c.   Kasta Waisya, terdiri atas para pedagang dan kaum buruh menengah.
d.   Kasta Sudra, terdiri atas para petani, buruh kecil dan budak.
Hari raya umat Hindu ialah Galungan, Kuningan, Saraswati, Pagerwesi, Nyepi, dan Siwaratri.
2.   Budha
Pada awalnya Budha merupakan salah satu aliran dalam agama Hindu yang disebut budhisme. Budhisme dimunculkan dan dikembangkan oleh Sidharta Gautama sebagai protes atas ketidakadilan sistem kasta dalam masyarakat Hindu, dimana kasta rendahan mengalami ketidakadilan. Sidharta sebenarnya masuk dalam kasta ksatria karena merupakan putra dari Raja Sudhodana dari kerajaan Kapilawastu. Tetapi kemudian dia meninggalkan semua kemewahan istana dan menjadi pertapa setelah dia melihat kehidupan di luar istana yang sangat memprihatinkan. Dalam pertapaannya dia memperoleh bodhi dan disebut Sang Budha (yang disinari).
Umat Budha mempunyai kitab suci yang disebut Tripitaka yang berarti tiga keranjang. Isi dari kitab Tripitaka adalah :     
a.   Winayapitaka, berisi tentang peraturan dan hukum yang menentukan cara hidup para pemeluk agama Budha.
b.   Sutrantapitaka, berisi wejangan sang Budha.
c.   Abdidharmapitaka, berisi keterangan dan penjelasan tentang agama Budha.
Umat Budha meyakini bahwa manusia hidup di dunia berada dalam kesengsaraan (samsara), oleh karena itu kesengsaraan dapat dihentikan dengan mengamalkan astavidha (delapan jalan) yaitu : Ajaran yang benar; Niat yang benar; Perkataan yang benar; Perbuatan yang benar; Penghidupan (mata pencaharian) yang benar; Usaha (daya upaya) yang benar; Perenungan yang benar; Samadi (bersemedi) yang benar.
 Dalam perjalanannya, ajaran Budha terpecah menjadi 2 aliran yaitu :
a.   Budha Hinayana (kendaraan kecil)
Aliran ini berpendapat bahwa setiap orang harus berusaha sendiri-sendiri untuk masuk nirwana tanpa pertolongan orang lain. Hal itu sesuai dengan ajaran Budha pada awalnya.
b.   Budha Mahayana (kendaraan besar)
Aliran ini berpendapat sebaiknya manusia berusaha bersama-sama dan saling membantu dalam mencapai nirwana.
Umat Budha merayakan hari raya Triwaisak yaitu peringatan kelahiran, turunnya Bodhi dan kematian Sang Budha.
B.  Proses Masuknya Hindu-Budha di Indonesia
Proses masuknya kebudayaan Hindu dan Budha berlangsung sangat panjang. Keterlibatan berbagai pihak sangatlah menentukan perkembangan kebudayaan ini. Mulai dari pedagang, tokoh agama bahkan hingga orang biasa.
Menurut Van Leur dan Wolters, hubungan dagang Indonesia dan India lebih dahulu berkembang daripada hubungan dagang yang dilakukan Indonesia dan Cina. Terlibatnya Indonesia dalam kegiatan perdagangan, berakibat terjadinya akulturasi kebudayaan, terutama dengan budaya India, yaitu agama Hindu dan Budha. Dari hubungan perdagangan tersebut, muncul beberapa teori mengenai proses masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia.
a.   Teori Brahmana
Teori ini mengungkapkan bahwa kebudayaan Hindu dan Budha menyebar ke Indonesia di bawa kaum brahmana. Kemungkinan teori ini adalah yang paling benar, hal ini terbukti dengan ditemukannya Yupa Kutai yang menyebutkan bahwa penyebaran ajaran Hindu dilakukan melalui upacara keagamaan, dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh para brahmana. Pendukung teori ini adalah J.C. van Leur.
b.   Teori Ksatria
Teori ini mengungkapkan bahwa agama Hindu dan Budha menyebar ke Indonesia karena pengaruh dari para bangsawan. Hal ini dibuktikan dengan adanya koloni baru yang dibentuk orang India di Indonesia. Di tempat barunya para bangsawan menyebarkan agama dan budaya Hindu-Budha. Pendukung teori ini adalah C.C. Berg dan Majumdar.
c.   Teori Waisya
Teori ini menyatakan bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha melalui hubungan dagang antara India dan Indonesia. Para pedagang dari India banyak yang menetap di Indonesia yang kemudian jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha. Pendukung teori ini diantaranya N. J. Krom dan Purbacaraka.
d.   Teori Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan. Kemudian mereka meninggalkan India mengikuti kaum Waisya. Dengan jumlah yang besar diduga golongan Sudralah yang memberi andil besar dalam penyebaran budaya/agama Hindu ke nusantara.
e.   Teori Arus Balik
Teori ini diungkapkan oleh F.D.K. Bosch, Bosch meyakini bahwa orang Indonesialah yang paling berperan dalam penyebaran Hindu-Budha di nusantara. Setelah di awali orang-orang India, penduduk Indonesia yang ingin tahu lebih dalam tentang ajaran Hindu-Budha langsung berlayar ke india untuk belajar. Kemudian setelah pulang ke indonesia mereka menyebarkan apa yang sudah mereka pelajari. Teori berdasar pada ditemukannya arca Budha di Sempaga, Sulawesi Selatan, yang sangat mirip dengan arca yang dibuat di Amarawati (India).
C. Pengaruh Unsur Kebudayaan Hindu-Budha Terhadap Kehidupan Masyarakat Indonesia
1.   Bidang agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di nusantara telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Budha. Sejak berinteraksi dengan orang-orang India budaya baru tersebut membawa perubahan pada beragama. Misalnya, dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan).
2.   Bidang sosial
Dalam bidang ini kebudayaan India mempengaruhi pada sistem pemerintahan dan kemasyarakatan. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak menduduki kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan seperti, Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan lain-lain.
3.   Bidang seni
Pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha ini dapat berupa relief, sastra. Untuk seni relief banyak dijumpai hiasan-hiasan pada dinding candi yang sesuai dengan unsur India. Di bidang seni sastra, terlihat pada penggunaan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta pada prasasti-prasasti. Adanya cerita Mahabarata dan Ramayana yang bersumber pada kebudayaan India. Selain itu adapun kitab-kitab yang dihasilkan oleh para pujangga Indonesia seperti: Arjunawiwaha (Mpu Kanwa); Sutasoma (Mpu Tantular); Negarakertagama (Mpu Prapanca).
4.   Bidang bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sansekerta. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa sansekerta, seperti: Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, dan Parasamya Purnakarya Nugraha.
5.   Bidang pendidikan
Dalam bidang ini kaum brahmana merupakan kelompok yang mempunyai pengaruh, karena yang memberikan ilmu dalam masyarakat. I-Tsing mengungkapkan bahwa di Kerajaan Sriwijaya telah didirikan sekolah setaraf perguruan tinggi yang menampung biarawan untuk belajar agama Budha.

Tidak ada komentar: